Oleh: Saiful hadi Ramadhan akan berakhir dengan datangnya syawal. Ramadhan mengajarkan banyak hal, terutama tentang manajeman nafsu dan mela...
Oleh: Saiful hadi
Ramadhan akan berakhir dengan datangnya syawal. Ramadhan mengajarkan banyak hal, terutama tentang manajeman nafsu dan melatih diri agar menjadi insan yang berbudi luhur yang merupakan cerminan dari sikap taqwa. Sebab, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Alquran surat Al-baqarah 183, hikmah dari berpuasa adalah agar menjadi bertaqwa. Dalam Kitab Taisir Akhlaq Taqwa ini sendiri bermakna Menuruti segala perintah Allah yang Maha Tinggi dan Maha Besar serta menjauhi laranganNya baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.
Diantara kiat-kiat untuk menggapai taqwa adalah dengan mengingat mati, dengan mengingat mati akan semakin melembutkan hati sehingga gairah dalam ibadah akan semakin meningkat.
Seseorang yang ingat mati tentu saja akan mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk kehidupan akhiratnya, dan ia akan membina hubungan yang baik dengan sang Khaliq dan juga dengan sesama makhluq.
Menikah pun sebenarnya adalah salah satu langkah dalam mempersiapkan kematian. Sebab, Rasulullah pernah mengatakan, apabila seorang anak adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, salah satunya adalah anak-anak yang shaleh yang bakal mendoakannya kelak. Keberadaan anak-anak yang shaleh akan menjadi amalan yang tidak terputus.
Oleh karenanya, menikah merupakan cara yang paling logis untuk mendapatkan keturunan yang bakal menjadi aset dan selalu menghasilkan devisa pahala biarpun telah masuk ke liang lahat.
Syawal dan Menikah
Bulan syawal adalah bulan kemenangan bagi yang telah berpuasa sebulan penuh lamanya. Dan bulan Syawal juga bulan kemenangan bagi para jomblo yang telah mengakhiri masa lajangnya. Kenapa banyak orang melangsungkan pernikahan di Bulan Syawal ?
Menikah di bulan syawal ternyata ada Hadits Shahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha beliau berkata :
ﺗَﺰَﻭَّﺟَﻨِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻭَﺑَﻨَﻰ ﺑِﻲ ﻓِﻲ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻓَﺄَﻱُّ ﻧِﺴَﺎﺀِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣْﻈَﻰ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻣِﻨِّﻲ
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara isteri-isteri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137)
Imam An Nawawi dalam menjelaskan hadits di atas menerangkan bahwa “di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal". Oleh karena itu pada bulan syawal ini adalah bulan yang terbaik untuk membina kehidupan yang baru bersama orang-orang tercinta.
Bagi yang belum menikah, semoga di bulan ini dimudahkan jalan untuk menuju kesana, dengan menikah akan meningkatkan ketentraman sehingga akan lebih fokus dalam berubudiyah kepadaNya. Dan bagi yang sudah menikah semoga semakin bertambah berkah.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. QS. Ar-Rum : 21.
Catatan Fiqih
COMMENTS