Oleh: Siti Sarah, S.Pd.I Penyuluh Agama Islam KUA Ingin Jaya Tahun Baru Hijriah adalah momen istimewa bagi umat Muslim untuk merenungkan keh...
Oleh: Siti Sarah, S.Pd.I
Penyuluh Agama Islam KUA Ingin Jaya
Tahun Baru Hijriah adalah momen istimewa bagi umat Muslim untuk merenungkan kehidupan dan berkomitmen memperbaiki diri. Salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim adalah keluarga. Keluarga yang harmonis menjadi fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُونٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُونٌ. (رواه الحاكم)
"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi, dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka" (HR. Hakim).
Hadist ini mengingatkan kita untuk senantiasa memperbaiki diri dan hubungan, termasuk dalam keluarga.
Prinsip-Prinsip Membangun Keluarga Harmonis
Komunikasi yang Baik
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, termasuk dalam keluarga. Berbicara dengan jujur, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menghargai pendapat anggota keluarga lainnya adalah langkah penting menuju harmoni. Rasulullah SAW mengajarkan untuk berbicara baik atau diam, yang berarti setiap kata yang kita ucapkan seharusnya membawa kebaikan dan tidak menyakiti.
Kebersamaan dalam Ibadah
Melakukan ibadah bersama, seperti shalat berjamaah dan membaca Al-Quran, dapat mempererat ikatan keluarga. Selain itu, ibadah bersama juga menumbuhkan rasa saling mendukung dalam menjalankan kewajiban agama. Hal ini menciptakan lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai positif dan spiritualitas.
Saling Menghargai dan Mengasihi
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks keluarga, ini berarti kita harus saling menghargai dan mengasihi satu sama lain. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan kontribusi yang berharga. Menghargai dan mengasihi mereka adalah wujud nyata dari iman dan ketaqwaan kita.
Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan adalah aspek penting dalam membina keluarga yang harmonis. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islami, moral, dan etika. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim). Pendidikan yang baik akan menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Menghindari Perilaku Negatif
Tahun Baru Hijriah adalah waktu yang tepat untuk menghindari perilaku negatif yang dapat merusak keharmonisan keluarga, seperti kemarahan, kekerasan, judi online, perselingkuhan dan perilaku buruk lainnya. Rasulullah SAW mengajarkan untuk bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang dalam menghadapi anggota keluarga. Shalat lima waktu yang kita lakukan setiap hari juga merupakan benteng diri terhadap hal keji dan munkar, termasuk dalam lingkungan keluarga.
Penutup
Tahun Baru Hijriah membawa pesan penting bagi kita semua untuk merenung dan memperbaiki diri, termasuk dalam konteks membina keluarga yang harmonis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang baik, kebersamaan dalam ibadah, saling menghargai dan mengasihi, memberikan pendidikan yang baik, serta menghindari perilaku negatif, kita dapat menciptakan keluarga yang penuh cinta dan kedamaian.
Mari kita jadikan momen Tahun Baru Hijriah ini sebagai awal yang baru untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Dengan demikian, kita tidak hanya akan menjadi individu yang lebih baik, tetapi juga keluarga yang kuat dan masyarakat yang sejahtera.
COMMENTS