Tharar: Penipu Ulung yang Lolos dari Siksa Kubur

Oleh: Saiful Hadi Kisah ini bersumber dari Kitab Jam'ul Jawami' Musannifat, sebuah karya yang dihimpun oleh Syeikh Ismail bin Abdu...



Oleh: Saiful Hadi

Kisah ini bersumber dari Kitab Jam'ul Jawami' Musannifat, sebuah karya yang dihimpun oleh Syeikh Ismail bin Abdul Muthalib al-Asyi. Kitab ini selesai ditulis pada tahun 1237 H/1821 M dan memuat berbagai pembahasan, mulai dari tauhid, fiqih ibadah, fiqih muamalah—seperti perdagangan, nikah, dan warisan—hingga akhlak serta adab dalam belajar-mengajar. Aslinya, kisah ini ditulis dalam bahasa Arab Jawi, bahasa yang dahulu umum digunakan oleh penduduk Nusantara. Untuk memudahkan pemahaman, kisah ini telah disesuaikan dengan tata bahasa Indonesia modern tanpa mengubah esensi aslinya.

_____

Di sebuah kota, hiduplah seorang lelaki yang dikenal sebagai penipu ulung. Namanya Fulan bin Tharar. Ia bukan sekadar pencari celah, tetapi benar-benar seorang ahli dalam memperdaya orang lain. Hampir setiap orang di pasar mengenalnya, bukan karena kebaikannya, melainkan karena muslihatnya yang tak terhitung jumlahnya.

Setiap kali masuk ke sebuah warung, ia tidak pernah membawa uang. Namun, dengan kelicikannya, ia selalu berhasil makan tanpa membayar. Jika melihat seseorang tengah menikmati makanan, ia akan menunjuk orang itu dan berkata kepada pemilik warung, "Hari ini aku dijamu olehnya."

Ketika tiba saatnya membayar, pemilik warung pun menagih kepada orang yang ditunjuk. Namun, orang itu tentu saja terkejut dan berkata, "Aku tidak mengenalnya, bahkan aku tidak tahu siapa orang tuanya!"

Dengan tenang dan penuh percaya diri, Tharar tersenyum dan menjawab, "Mungkin kamu sudah lupa."

Jika pun ia tidak bisa menipu orang lain, ia tetap enggan membayar. Caranya? Ia akan meninggalkan sesuap atau dua suap makanan di piringnya, lalu keluar begitu saja. Orang-orang yang melihat mengira ia hanya keluar sebentar dan akan kembali untuk menghabiskan makanannya. Namun, Tharar tidak pernah kembali.

Begitulah kehidupannya—selalu menipu, selalu mengelabui.

Namun, tak ada yang bisa menipu ajal. Ketika tubuhnya melemah dan penyakit mulai menggerogoti, Tharar tahu bahwa waktunya di dunia telah habis. Akan tetapi, bahkan di ambang kematian, ia masih memiliki satu tipu daya terakhir.

Ia memanggil dua orang laki-laki dan memberikan masing-masing satu dinar. Dengan suara lirih, ia berkata, "Jika aku mati, katakan kepada semua orang bahwa aku ini seorang anak yang saleh. Jangan tinggalkan aku sampai aku dikuburkan."

Dua orang itu pun menjalankan permintaannya. Ketika Tharar wafat, mereka menyebarkan berita bahwa ia adalah seorang lelaki saleh. Orang-orang pun percaya dan mengantarnya ke liang lahad dengan penuh penghormatan.

Namun, di dalam kubur, dua malaikat datang mendekatinya. Mereka bersiap menanyainya tentang kehidupannya di dunia.

Saat mereka hendak mulai bertanya, tiba-tiba terdengar suara yang mengguncang alam kubur,
"Tinggalkan hamba-Ku ini, jangan kalian siksa dia."
Malaikat itu terdiam. Suara itu kembali terdengar, penuh wibawa dan kekuasaan,
"Benar, ia adalah seorang penipu. Bahkan hingga kematiannya pun ia masih menipu. Namun, karena kesaksian dua orang yang berkata bahwa ia adalah orang saleh, Aku telah mengampuni dosanya, meskipun ia seorang fasik."

Tak ada yang tahu bagaimana kehidupan Tharar di akhirat setelah itu. Namun, kisahnya menyisakan satu pelajaran berharga—betapa luasnya rahmat Allah, bahkan bagi seorang pendosa yang hidup dan mati dalam kelicikan.

  • [accordion]
    • Dukung Kami
      • Ummi Shalehah berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:

        Paypal: hadissoft@gmail.com | atau 
        BSI 7122653484 an. Saiful Hadi


COMMENTS

Nama

Finance,1,Poster,43,Tazkirah,36,
ltr
item
Ummi Shalehah: Tharar: Penipu Ulung yang Lolos dari Siksa Kubur
Tharar: Penipu Ulung yang Lolos dari Siksa Kubur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnE-y28-_1VFGIBpuZdt2DT40nCe51eMoAbS1NH9MQT2xWSM9KB2aBYAJ9j_JBF_ukOXHR4N7yBMW4f-OEZtrW92TBRw9E3rOpiUDZIT57eO6Kwtm2XZ1lCqiE5GWG2Aq27P3f32MCdQWU8mzo_NaV2VCfJ-iqqCnwzeIlplN31V0ZRwXzwjzJz-jVewUh/s16000/1000709441.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnE-y28-_1VFGIBpuZdt2DT40nCe51eMoAbS1NH9MQT2xWSM9KB2aBYAJ9j_JBF_ukOXHR4N7yBMW4f-OEZtrW92TBRw9E3rOpiUDZIT57eO6Kwtm2XZ1lCqiE5GWG2Aq27P3f32MCdQWU8mzo_NaV2VCfJ-iqqCnwzeIlplN31V0ZRwXzwjzJz-jVewUh/s72-c/1000709441.png
Ummi Shalehah
https://www.ummishalehah.com/2025/02/tharar-penipu-ulung-yang-lolos-dari.html
https://www.ummishalehah.com/
https://www.ummishalehah.com/
https://www.ummishalehah.com/2025/02/tharar-penipu-ulung-yang-lolos-dari.html
true
1887081651730136434
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content